Strategi Memenangkan Pileg 2019

Ilustrasi Kotak suara KPU. ANTARA News/Ridwan Triatmodjo

caleg kota bekasi - Tingkatan pemenangan Calon legislatif dengan Garis Besar dikatakan Nugraha Hadi Kusuma seperti berikut ,

PEMETAAN POLITIK

1. Pemetaan Tingkah laku Pemilih

•Memetakan pemilih berdasar pada demografi serta preferensi politik
(memastikan market, atau konstituen dengan pas dengan ikuti ketentuan lokasi serta pandangan politiknya)
•Memetakan desas-desus strategis lokal
(Membuat Visi serta Misi yang sama dengan kondisi penduduk atau konstituen di daerah penentuan)
•Memetakan beberapa nama yg punya potensi jadi kawan serta lawan
(Menginventarisir kemampuan serta kekurangan yang berasal baik dari konstituen atau pesaing)
•Memetakan alat komunikasi yg efisien dipakai oleh pemilih
(Rekonsilasi pemakaian alat dalam dalam memberi info yang berbentuk menjadi promo)

Output: Taktik Memengaruhi Tingkah laku Pemilih

2. Pemetaan Jaringan

•Inventarisir Jaringan yang mungkin jadi mesin politik
(Internal serta External, baik dari kader partai internal ataupun dari konstituen bebas)
•Memetakan lokasi dari masing2 jaringan
( Bila dibutuhkan terdapatnya Maping)
•Inventarisir Beberapa nama yang mempunyai kekuatan jadi timses
(susun serta bentuk timses dengan elemen tersusun)

Ouput: Taktik Mobilisasi

STRATEGI MOBILISASI

A. PEMBANGUNAN JARINGAN DAN ORGAN POLITIK
Design Susunan timses,Pembentukan timses tingkat kecamatan serta desa, serta Pelebaran jaringan sosial.

B. PELATIHAN MANAJEMEN TIM SUKSES
Pandangan tingkah laku pemilih,Organisasi timses,Alat kampanye,Targeting, serta Pengaturan serta pelajari program

C. PENYUSUNAN PROGRAM PEMENANGAN
Design program kunjungan, Orasi Politik (penyampaian misi serta visi), Tindakan sosial, Peresmian, Kontrak politik, Kompetisi, Pawai, Hiburan, Komunikasi tradisionil,serta Komunikasi multimedia serta pilihan

D. PEMENUHAN PERSYARATAN PENCALONAN
Suport parpol, kriteria administrasi KPU

E. PEMBENTUKAN TIM KAMPANYE
F. PEMBENTUKAN TIM SAKSI
G. PEMBENTUKAN TIM MOBILISATOR

TUJUAN :
1. Bangun organisasi pemenangan Calon legislatif yang Efisien serta Efektif
2. Mendesign kerangka kerja organisasi yang pasti serta terarah
3. Memastikan target-target pemenangan serta jadwalnya.

STRATEGI PENCITRAAN

· PEMBENTUKAN MEDIA CENTER
Mencakup : Mengorganisasi program serta Membuat tujuan serta pelajari program pencitraan calon
·
STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA CETAK, RADIO DAN TELEVISI
Mencakup : Design, contain, timming, volume serta budgeting
(Contoh : Kalender, pamflet, leaflet, sticker, Audiensi ke Surat Berita atau radio dan lain-lain)

STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA OUTDOOR
Mencakup : Design, isi, timming, volume, budgeting
(Contoh : Kaos, poster, banner, rontag, baliho dan lain-lain)

STRATEGI KOMUNIKASI SOSIAL
Mencakup : Design, isi, timming, volume, budgeting
(Media sosial di Internet contoh : Facebook, Twiter dan lain-lain), perbanyak jumlahnya kunjungan ke daerah penentuan, serta pengenalan pribadi dan penyampaian misi serta visi.

· STRATEGI KOMUNIKASI TATAP MUKA
Ø Arisan
Ø Rapat masyarakat (RT, RW, dukuh, dlll)
·

STRATEGI KOMUNIKASI ALTERNATIF
Ø Mobilisasi massa lewat seni serta budaya
Ø Membuat lomba
Ø Membuat barisan, pasukan pemenangan
TUJUAN :
1. Membuat citra diri calon sama dengan visi, misi serta tujuan pemilih,
2. memastikan alat komunikasi politik yang efisien
3. Mendesign isi komunikasi politik
4. Memengaruhi isi liputan mass media

“Cara promo sangat efisien ialah dari mulut ke mulut. Beriklan itu terpenting, sebab sama juga dengan berinvestasi. Beriklan politik tidak sama juga dengan langkah kerja petani yang menanam padi lalu 3—4 bulan panen. Beriklan politik seperti menanam jati, lama serta butuh dirawat,”

MAPPING WILAYAH YANG DI GARAP
oleh Team Pemenangan Calon legislatif atau Team Sukses.

1. WILAYAH DALAM :
Lokasi ini ialah lokasi di mana bertempat kamu, yang begitu sangat mungkin untuk memperoleh nada optimal, karena aspek populisnya kamu di lokasi itu, serta membuat emosi history atau emosi personal.

2. WILAYAH LUAR :
Lokasi ini ialah lokasi yang melingkari lokasi bertempat kamu, di luar RT, RW, dukuh serta desa kamu, persentase raupan nada optimal seputar 25% dengan anggapan sosialisai serta kunjungan ke daerah itu dalam tingkatan ke-2 sesudah lokasi dalam.

3. WILAYAH TAMBAHAN/ SUPLEMEN:
Lokasi ini ialah lokasi pemakaian pada, sodara, kawan (kenalan) ,kader serta kader yang berada di luar lokasi kamu serta masih tetap termasuk juga dalam dapil kamu. Anggapan publikasi serta kunjungan optimal cuma ± 15% dari keseluruhan sosialisai serta kunjungan kamu saat waktu efisien.

Hingga pada kesempatan kali ini juga saya berikan ide baru yang kemungkinan berkesan idealis tapi begitu sesuai kenyataan dengan kondisi bangsa Indonesia sekarang ini yakni satu ide “Edukasi Politik”
Edukasi Pollitik ialah taktik politik pemenangan Pemilihan kepala daerah, Pileg, serta Pemilu dengan memberi pendidikan atau kursus atau satu stigma atau pandangan politik yang bermartabat serta yang berguna untuk penduduk hingga mempunyai dampak periode panjang serta berguna buat bangsa Indonesia yang tengah bangun.
Dalam kata lainnya Edukasi Politik ialah pandangan mengenai politik baik disaksikan dari manfaat atau faedah, langkah atau tata laksana dan implementasinya pada penduduk penerima kebijaksanaan yang dibuat dari kerja politik.

Sekarang ini penduduk sangat sering digunakan oleh kebutuhan elit politik yang berkuasa hingga yang berlangsung, penduduk cuma jadi pemirsa atas kemauan serta masukan mereka yang belum pernah terwujud.

Kesempatan berikut yang pada akhirnya diamankan oleh elit politik untuk “membeli” nada rakyat untuk memberi dukungan mereka menjabat menjadi DPRD, DPR RI, ataupun pemegang kekuasaan yang lain. Dari ketidaktahuan penduduk mengenai politik menyebabkan peluang beberapa calon legislatif, cawali, cabup, cagub serta calon presiden beli nada itu, hingga yang berlangsung di periode mereka pimpin merekapun cuma akan diam tiada lakukan yang kira-kira dapat membela konstituennya atau rakyat pemilihnya sebab mereka terasa telah beli nada rakyat yang diwakilinya.

Contoh lainnya penduduk kita sangat sering nikmati hasil di awalnya daripada di belakang, hingga Ide KeTuhananpun seringkali dilupakan.
Ide KeTuhanan adalah satu perintah untuk taat menjalankan perintahnya serta menjauhi larangannya yang memiliki hasil di belakang yakni akherat yang kekal serta yang lebih menyenangkan namun penduduk seringkali tidak mempedulikan aturan itu serta lebih pilih nikmati yang ada sekarang ini. Oleh karenanya memerlukan satu dobrakan yang berani melawan ke arah pergantian yang lebih baik dengan Edukasi Politik.

ASUMSI PENGHITUNGAN SUARA DI DAERAH PEMILIHAN CALEG DPRD I
Jumlahnya pemilik nada di daerah penentuan sesudah dikerjakan pemutakhiran data dari panwaslu
Contoh :
1. Jumlahnya nada (DP4) Kota Yogyakarta tahun 2009 : 341.000 nada
2. Jumlahnya Kecamatan di Kota Yogyakarta : 14 Kecamatan
2. Jumlahnya Partai peserta pemilu : 12 partai
3. Rata-rata Calon legislatif/ partai : 7 orang (7 orang x 12 partai = 84 orang)

DP4 : Rincian Masyarakat Mungkin Pemilih Pemilu

Hitungan :
341.000 nada : 14 kecamatan = 24.358 nada / kecamatan (Rata-rata dapil terbagi dalam 3 kecamatan)
24.358 nada x 3 kecamatan = 73.074 nada
73.074 nada : 12 partai = 6990 nada/partai
6990 nada : 7 orang (calon legislatif) = 870 nada

Bila keseluruhan nada terdiri seperti di atas jadi akan tidak ada caleg yang mendapatkan nada absolut atau mutlak, serta ini dapat diyakinkan akan berlangsung.
Hingga yang begitu bisa saja dikerjakan oleh semasing calon legislatif ialah optimalisasi pencapaian nada di daerah domisilinya, serta jika yang berlangsung di setiap dapil mendapatkan jatah kuota anggota legilatif sekitar 9-10 orang jadi nilai nada amanpun akan beralih. Dalam perihal ini bisa saya contohkan seperti berikut ini :

v Dapil mempunyai 73.074 nada
v 12 partai peserta pemilu

Kuota anggota legislatif masing-masing dapil contoh 9 orang, bermakna 73.074:12 partai = 6090 nada serta dibagi pada 9 orang serta contoh masing –masing mendapatkan nilai yang sama yakni 677suara setiap calon legislatif setiap partai, Jadi Angka atau nada 677 itu merupaka angka 50% untuk jadi anggota dewan, hingga mesin politik atau timses mesti dapat sampai tujuan 50% plus 1 agar bisa mengamankan 1 kursi.

Dengan anggapan keseluruhan nada belumlah dikurangi dengan kemungkinannya yang nada rusak, nada tidak dipakai atau abstain, jadi begitu bisa saja perhitungan suaru itu akan alami pergantian, namun keharusan timses minimum dapat sampai nada aman untuk memperoleh 1 kursi.
Di awalnya saya katakan untuk optimalisasi jumlahnya nada jadi calon legislatif harus optimalisasi raupan nada di daerah domisillinya, karena tingkat populis calon legislatif serta emosi personal gampang di bisa dari penduduk seputar di mana kamu tinggal.

Dalam perolehan nada untuk memenangi salah seseorang calon dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan :
1. Push Political Marketing : taktik pemasaran produk politik dengan cara langsung ke pemilih
2. Pull Political Marketing : Taktik penyampaian pesan yang dikerjakan memlaui mass media baik elektronik, bikin, luar ruangan, Mobile +Internet.
3. Pass Political Marketing : Taktik penyampaian pesan lewat individu, grup atau organisasi yang memiliki dampak.

Komentar

Postingan Populer